Tuesday, March 03, 2009

Femtocells

Kemungkinan dari femtocells menjadi pembicaraan utama dari industri komunikasi mobile. Secara mengejutkan apa yang dimulai secara sederhana untuk meningkatkan coverage dari di rumah telah menjadi model ekonomis untuk operator menggelar jaringan mobile broadband.

Femtocells adalah salah satu topik terhangat di telekomunikasi. Tetapi benarkah kenyataannya sesuai dengan yang digembor – gemborkan ? Sebelum ke pertanyaan ini kita akan mencoba menjawab pertanyaan mudah : apa yang sebenarnya Femtocells lakukan ? Femtocells menyediakan coverage selular dalam rumah, menggunakan hubungan broadband pelanggan untuk backhaul dan berwujud kotak seukuran router wifi. Operator kemudian mendapat coverage selular yang maksimal dan kelebihan penggunaan mobile di rumah. Ini secara dramatis akan mengurangi biaya operasional karena backhaul dan power disediakan oleh pelanggan. Ini juga akan memampukan penciptaan layanan yang menghasilkan revenue baru. Sementara itu pelanggan, akan mendapat keuntungan dari coverage selular dan mobile broadband yang lebih cepat di rumah. Layanan suara yang lebih kompetitif dan tarif data dan beragam layanan baru.
Premis atau pernyataan mendasar utama dibalik femtocells adalah untuk meningkatkan coverage mobile di rumah. Selama beberapa tahun picocells dan DAS (Distributed Antenna System) telah meningkatkan coverage di pusat perbelanjaan, bandara, dan bisnis besar. Teknologi tertentu bagaimanapun terlalu mahal diterapkan pada lingkungan domestic; tidaklah mudah terus menerus mengirim engineer ke jutaan rumah untuk melaksanakan test dan menginstall perangkat. Di beberapa kasus teknologi sebagai aturan belumlah dibutuhkan sebagai mayoritas luas dari orang di pasar dunia barat yang tinggal di area dimana coverage 2G Mobile terlihat baik.
Pengenalan dari 3G merubah hal ini. Pertama ini mengalami isu mengenai gedung tinggi dibandingkan 2G. Alasan sederhana untuk ini adalah pemindahan dari 2G ke 3G juga melibatkan lompatan di pemindahan spektrum radiol; sinyal frekuensi yang lebih tinggi menjadi lemah pada jarak yang pendek dan tidak akan menembus dinding dengan baik. Banyak pelanggan oleh karena itu menerima sinyal 3G yang terbatas di rumah, hal yang mendukung voice tetapi tidak dalam hal data bandwith tinggi yang 3G sediakan.
Teka – teki yang dihadapi operator 3G sangatlah jelas; mereka berinvestasi besar di lisensi frekuensi dan jaringan untuk mendukung penguasaan data, sampai sekarang jaringan menyediakan kinerja buruk dari indoor dimana mungkin 90 persen atau lebih dimana penggunaan data gunakan.
Ini bukan hanya isu 3G, secara kebetulan: ini hanya menjadi jelas di permulaan. Kebanyakan teknologi mobile broadband memperluas di frekuensi band yang lebih luas yang tersedia di akhir yang tinggi dari spectrum – femtocells dari WiMAX. Sebagai tambahan, beberapa pasar yang masih mengalami coverage 2G mobile yang buruk mencoba mengubah dengan menerapkan 2G femtocells.
Dasar yang penting untuk femtocelss oleh karena itu adalah meningkatkan coverage. Bagaimanapun untuk memecahkan masalah ini pionir dari femtocells juga telah memecahkan masalah lain: dimana untuk menemukan kapasitas untuk coverage tersebut. Femtocells perlu untuk mengalirkan trafik selular dari rumah kembali ke core mobile dan hanya ada satu cara yang dapat dilakukan : pelanggan memperbaiki koneksi broadband. Ini adalah penjualan penting untuk operator mobile.
Kemampuan dari FMC untuk operator menghilangkan jaringan mobile yang mahal dan mengubahnya menjadi jaringan fixed broadband yang dibayar oleh pelanggan. Penghematan biaya adalah hal yang kecil : riset dari ABI melaporkan penemuan bahwa femtocells dapat menyebabkan penghematan akibat backhaul dan biaya energi hingga lebih dari US$70 milyar dolar hingga 2012. Terkait ini sangatlah penting menghargai bahwa sementara jaringan mobile yang ada sekarang secara trafik suara dan SMS secara luas, trafik data broadband tumbuh secara cepat dan akan mendominasi.
Apa yang dimulai sebagai usaha mudah untuk meningkatkan coverage mobile di rumah berubah menjadi model ekonomis bagi operator untuk menggelar jaringan mobile broadband. Dibandingkan mencurahkan investasi di jaringan outdoor untuk menyediakan kapasitas ekstra di backhaul dan femtocells over the air menyediakan alternatif nyata. Juga dengan memecahkan isu penembusan dari dalam keluar, ujung atas dari spectrum, yang menyediakan potensial bandwith yang banyak, tidak menjadi masalah bagi operator mobile.
Tidaklah mengejutkan bahwa femtocells menjadi salah satu hal yang digembor – gemborkan di area industri mobile. Di 2007 Arun Sarin dari Vodafone adalah satu dari banyak komunitas operator yang mengakui potensialitasnya. Google telah berinvestasi dan Sprint-Nextel di Amerika Serikat mengagumkan yang lainnya dan berlomba serta meluncurkan layanan komersial. Bagaimanapun sebagaimana industri mobile telah lihat sebelumnya, segala sesuatunya tidaklah berjalan semulus itu. Lalu apa yang diidentifikasikan sebagai perangkap oleh sebagian pihak ?
Pertama masalah biaya. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah berapa biaya yang dibutuhkan dalam dalam pemesanan femtocells untuk menjadi pilihan yang menarik untuk operator dan apakah baik operator maupun pelanggan mau membayarnya. Satu jawaban untuk hal ini adalah, tidak seperti infrastruktur selular biasa, femtocells mengadopsi sebuah model pelanggan elektronik untuk pengembangan dan produksi. Sebagai hasilnya ini mereka akan mendapat keuntungan ekonomi yang signifikan untuk skala di perakitan dan biaya akan berkurang dari sisi jumlah.. Dalam kuantitas, tidak ada alas an kenapa femtocell menjadi lebih mahal dibanding akses point wifi ke pelanggan. Dalam tiap kasus, model bisnis femtocell juga dalam jumlah besar mengurangi biaya operasional jangka panjang untuk carrier, sehinggan kasus bisnis bukanlah hal yang sensitif di awal biaya femtocell.
Secara mendasar, bagaimanapun, bagaimana perangkat femtocell dibayar tergantung operator. Kebanyakan akan menerapkan model subsidi sebagaimana yang sudah berjalan di telepon mobile; yang lainnya akan menerapkan model yang secara penuh berbayar. Survei menyarankan bahwa kebanyakan pelanggan bersedia membayar untuk coverage istimewa di rumah mereka dan penghematan yang besar untuk tagihan telepon sebagai layanan baru, terutama bilamana ini tersedia di semua handset, dibanding model special yang lebih sedikit. Sebagai tambahan tren dalam bundling “quad-play” yang menyatukan layanan mobile dengan broadband, voice dan layanan rumahan lainnya membuat kesempatan untuk pelanggan memperoleh tagihan tunggal dan kontak poin tunggal untuk semua layanan. Sejajar dengan model ini biaya perangkat femtocell akan jatuh jika diintegrasikan dengan gateway rumah; sudah ada pengumuman dari Netgear and Thompson terkait hal ini.
Setelah biaya, lalu mengenai legalitas ? Secara spesifik, bagaimana jika pelanggan perusahaan menentukan untuk membawa femtocell selama liburan untuk menikmati potongan data dan voice kemanapun mereka pergi ? Hal ini sudah menikmati tekanan jangkauan. Operator, bagaimanapun, terkait spectrum (milik mereka atau operator lain) sebagai aset vital bagi bisnis mereka dan telah mespesifikasikan bahwa femtocell harus dirancang sehingga hal ini tidaklah terjadi.
Femtocells merupakan perangkat cerdas, berbeda dengan “booster” illegal yang bisa diinstal tanpa ijin operator. Femtocell mengetahui lokasi dengan beberapa sarana tehnik, seperti dengan “merasakan” cell cell jaringan sekitarnya dang dengan menggunakan data terkait perangkat keras dan alamat IP dari DSL atau jaringan kabel yang saling berhubungan untuk menyediakan detail lokasi kembali ke operator. Untuk memahami cara kerjanya, anggap telepon selular tidak akan menimbulkan masalah interferensi bilamana dikeluarkan dari pasar lisensi operator; mereka akan dicegah jaringan untuk mentransmisikan pada area yang tidak berijin.
Dan berbicara mengenai hal yang menakutkan, bagaimana mengenai kesehatan ? secara fakta, bilamana analogi dari femtocell sebagai base station selular domestik bersifat instrunktif, juga terbuka menjadi hal yang bisa disalahartikan. Sementara femtocell melakukan fungsi dasar yang sama sebagaimana base station mobile, menggunakan power 10000 lebih kecil bahkan dari sebuah router wifi. Telepon mobile saat terhubung dengan femtocell juga akan mengeluarkan power lebih sedikit dibandingkan lingkungan biasa, yang juga berarti menghemat baterai. Kunci tantangan untuk industri adalah menyebarkan pesan mengenai hal ini.
Tantangan berikutnya hadir dari isu terkait standar dan interapobilitas. Pengembangan femtocell membutuhkan tidak hanya perangkatdi rumah, tetapi juga perangkat di core mobile yang terpadu secara kapasitas dari jutaan femtocell ke jaringan. Sayangnya jaringan mobile dirancang untuk mendukung ratusan dari base station bukan jutaan, ada perangkat tambahan yang dibutuhkan. Isu baru yang timbul adalah operator perlu untuk mengakomodasi produk dari vendor yang berbeda dalam jaringan mereka. Kebutuhan ini harus dilakukan dengan secara minimal merubah jaringan dan pendekatan harus dilakukan selama itu mungkin.
Untungnya, tidak hanya ada jumlah solusi jaringan yang ada dan terstandarisasi yang dapat mengakomodir femtocell, tetapi beberapa vendor juga saling bekerjasama di industri terkait forum femto untuk memastikan solusi yang kompatibel interoperable baik di tingkatan ini maupun lainnya. Sehingga pelanggan tidak terkena dampak dan handset mereka bisa berjalan di banyak femtocell.
Jika isu yang lain tidaklah fatal, mungkinkah frekuensi yang lebih rendah menjadi kematian bagi femtocell ? Tidak hanya amerika serikat yang meluncurkan kembali secara komersial dari band frekuensi 700Mhz untuk teknologi mobile broadband. Terjadi di banyak pasar secara global. Jika masalah coverage dalam ruangan ditingkatkan pada frekuensi rendah, kemudian seseorang akan bertanya akankah femtocell redundant ?
Kenyataan dari situasi kebanyakan bersifat berlawanan. Frekuensi rendah mungkin baik bagi operator mobile sebagaimana untuk pengurangan jumlah base station selagi meningkatkan coverage, dan ada oleh karena itu penghalang kapasitas. Femtocells memudahkan isu ini, sehingga penggelaran makro masal tergabung dengan femtocell pada frekuensi yang lebih tinggi bekerja sempurna. Begitu juga, tidak ada alasan kenapa femtocells tidak dapat digunakan di band frekuensi yang lebih rendah yang tersedia.
Akhirnya, alternatifnya. Tentu saja ada pendekatan lainnya untuk FMC di luar jarak femtocell. Layanan dual-mode tersedia di beberapa handset baru untuk hand off call di rumah; ini kemudian dibackhaul lewat DSL ke core dari Mobile. Isu penting adalah bahwa layanan ini memaksakan pengguna untuk memilih dari sedikit pilihan handset yang cocok yang biasanya baterenya tidak bertahan lama, dibanding dimana lebih dari sepertiga populasi dunia mempunyai telepon yang bisa digunakan untuk femtocell.
Lalu apa berikutnya ? vendor femtocell sekarang ini sedang sibuk membangun lingkungan layanan ke perangkat yang memampukan operator dan pengembang pihak ketiga untuk menciptakan layanan yang lebih murah dari segi keuntungan, jangkauan bandwith yang tinggi di rumah dan kemampuan handset untuk menjadi bagian dari jaringan rumah.
Femtocell mewakili kesempatan yang luas dari industri mobile dan menyediakan layanan ke pelanggan dimana permintaan yang tidak terungkap sudah ada. Konsep dari perpindahan operator jaringan radio ke pelanggan rumahan merubah pemikiran akan selular tradisional di kepala mereka. Hingga kini pernyataan yang menekan semua keuntungan untuk pelanggan dan operator bahwa permintaan tersebut tidaklah dapat ditolak. Mungkin ada tantangan di depan, tetapi tidak ada dari satupun itu dapat diatasi.
Disarikan dari Majalah Mobile Communication International oleh Simon Saunders.