Tuesday, October 04, 2005

Kedai Sufi Kang Luqman


Mujur…niat cari buku buat ngabuburit, akhirnya dapat juga buku nyeleneh soal nasehat hidup. Judulnya seh ringan “Kedai Sufi Kang Luqman”, tetapi kalau dibaca daftar isinya lebih banyak istilah yang nyeleneh. Dan akhirnya batal juga rencana agar buku ini dibaca buat ngabuburit. Sebenarnya ide dari penulis tuh sederhana (walau M.Luqman Hakim kalau dibaca dari riwayat hidupnya adalah orang yang “berisi”-red) yaitu tentang sebuah warung kopi tempat ngumpulnya empat orang biasa : Pardi, Dulkamdi, Kang Saleh , dan Cak San yang senang berdiskusi tentang makna hidup dan artinya buat memperkaya hati. Sudah pasti dari sebutan diatas kita tahu bahwa persoalan “Susahnya Orang Jawa” akan lebih banyak dibahas. Dan istilah “boso jowo” pun bertebaran semena – mena di buku ini (maaf untuk Mas Lukman, ini sebuah pujian loh –red). Dan akhirnya sang penulis pada bagian lain buku ini juga membahas “spesialisasi” nya yaitu sufiisme, maka beliau menyediakan satu ruang Tanya jawab soal hal itu (Dalam sekali untuk orang awam seperti saya – red). Ada satu kisah yang saya kagumi dari buku ini judulnya “Tiga Kia Pekerja Seks”, Seorang Kiai didatangi oleh PSK yang meminta penglaris di depan orang banyak di kedai kopi, aneh bin ajaib sang Kiai pun mendoakan wanita tersebut. Dan saat orang lain bertanya mengapa ? maka sang kiai menceritakan sebuah kisah, Alkisah ada seorang kiai yang punya penyakit psikologis seakan-akan malaikat maut selalu mengikutinya (alias takut mati-red), lalu dia bertanya obatnya kepada gurunya dan sang guru menjawab “Pergilah kau ke tempat pelacuran!!!” , nah loh bingung kan dan toh akhirnya kiai itu pergi ke sana dan jawaban itu ditemukan dari seorang kakek tua yang masih bersemangat bergerilya di tempat pelacuran tersebut. Sang kiai mendapat jawaban : Seorang kakek tua masih bersemangat dan saya seorang muda takut mati ??? kualitas iman apa yang saya punya ( Saya sambil nyengir terus berpikir..benar juga yah –red). Lalu ada kisah kiai yang bosan menjomblo ria, lalu dia pun beristikharah anehnya dalam petunjuk itu mengharuskannya ke tempat pelacuran, dalam hatinya dia sudah bergumam “ apa jadinya seorang nyai kiai pelacur?”. Kiai itu tetap berangkat ke tempat pelacuran dan tampak kebingungan di sana, tiba – tiba di sudut gang masuk datang seorang gadis manis berjilbab membawa kopor besar, kiai itu pun bertanya dan sang gadis memberi alas an ia tak rela dijodohkan dan kehabisan bekal hingga berpikiran pendek untuk ke tempat pelacuran tersebut, dan kisah seterusnya sudah bisa ditebak kan ???. Oh iya masih ada kejutan, ingat soal PSK yang meminta doa kiai diatas, sebulan kemudian ia datang bersama calon suaminya, meminta doa restu untuk menikah dan sudah berhenti dari pekerjaanya. Wuihh..Alhamdulilah menemukan buku ini..Alhamdulilah.

Saturday, September 03, 2005

Kabar “Katrina” dari Kat…..


Dahsyatnya badai Katrina baru saya lihat di TV atau baca di surat kabar saja. Penasaran dengan hal itu saya coba hubungi seorang teman dekat di negeri paman sam sana, seorang gadis manis yang saya kenal saat belajar sesaat disana. Untungnya dia tinggal di Philadelphia jauh dari bagian tenggara Amerika yang dilanda badai. Dua kali saya coba e-mail dia dan baru semalam sebuah surat balasan datang. Kira – kira terjemahan bebasnya sebagai berikut :

Dear Adi ( ini panggilan dia kepada saya),

Sori baru bisa balas surat kamu, saya masih sibuk dengan tugas – tugas yang diberikan dosen, yah semua itu harus dilakukan supaya cepat – cepat diangkat jadi asisten dosen. Oh, iya thesis akhir sudah saya selesaikan semoga saja bisa disetujui untuk didaftarkan tahun depan. Kok kamu malah bertanya soal ”Katrina” yang lain ? Apakah saya tidak cukup berarti untuk diperhatikan..sori bercanda. Suasana tsunami yang kamu ceritakan seakan – akan terjadi disini, kemarin kampus saya mengadakan doa bersama untuk korban badai, sabtu besok rencananya gereja Philadelphia akan mengadakan pencarian dana untuk kota kami. Gimana tidak mau heboh ? bayangkan saja NYT (New York Times – Red) mengabarkan bahwa 40.000 rumah di bawah air…gila kan. Film ”Underworld” sepertinya hadir sekarang, gak deng kok dibesar – besarin yah :). Ancaman kelaparan adalah hal yang paling diperhatikan sekali oleh pemerintahan Bush, jelas saja karena lingkungan di sana terisolasi. Sebuah stadion Superdome untuk final football (Superbowl NFL –Red) tahunan saja sudah dijadikan sarana penampungan pengungsi. Dan ancaman tembak mati buat penjarah atau siapa saja yang bertindak anarkis sudah dikeluarkan di tiap Negara bagian yang terkena bencana…Asap Suci (Holly Smoke – Umpatan – Red). Mungkin inilah saatnya pemerintah Amerika menunjukan ke”kerenan”nya mengatasi persoalan dunia dengan mampu mengatasi persoalan domestiknya. Setiap saat saluran TV baik local, nasional, atau kabel menayangkan video rekaman amatir tentang si nona galak “Katrina”. Ah sudahlah, setidaknya dengan ini semakin banyak orang yang ke tempat ibadah ya nggak ??. Mungkin besok saya punya cerita soal penggalangan dana atau kabar terakhir bencana ini. Tapi pastinya yang terpenting adalah kabar tentang saya ya kan ??

Salam untuk semua keluarga di sana yah...Semua keluarga Kim disini merindukanmu lohh..terutama saya (jangan geer yah :) :) ).

Penuh persahabatan,

Kat

Wednesday, August 31, 2005

Yanusa Nugroho…


Akhirnya dapat juga buku lain karya Yanusa Nugroho (Selanjutnya disebut YN – Red), akhirnya ada juga seorang yang berani memporakporandakan kisah perwayangan tentang generasi “Kuru” dan segala intriknya. Dan setelah “Boma” yang sudah dimodernisasi maka buku yang baru saya dapat dengan judul “Manyura” adalah salah satu deskripsi bebas YN dengan referensi pembukuan sajak – sajak Narayan tentang “Mahabharata”. Sedikit banyak kita dapat mengetahui bahwa pertikaian dan intrik bertahan hidup sudah ada sejak dahulu kala, entah apakah semua yang menjadi acuan penulisan kitab. Entah, Mahabharata adalah dari sebuah ulasan cendekiawan saat itu tentang pertikaian politik kerajaan ataukah memang sekedar khayalan manusia saja. Baiklah , saya akan coba bahas buku pertama saya (Entah buku keberapanya YN – Red). Buku ini berjudul Boma, saya ingat sekali kalau saat buku ini diterbitkan berkenaan dengan pemutaran Spiderman-2 the movie di bioskop dan YN sangat mengharfiahkan bacaan komik ke dalam situasi jagat perwayangan. Kisah Prabu Boma Narakasura, yang merupakan seorang Denawa atau raksasa kali digubah habis menjadi seorang anak manusia yang mempertanyakan asal – usul jatidirinya, asal mula penciptaannya. Seorang jiwa pemberontak generasi- x (hidup di awal tahun 2000-an –Red), dengan kenyataan pahit bahwa sekuat apapun dia menentang takdir akhirnya harus tewas di tangan ayahnya sendiri. Saya sangat terkesan dengan cerita ini, karena akhir tahun lalu saat pulang ke rumah nenek di Jogja saya mengikuti pagelaran wayang kulit dengan tema yg sama, dan anehnya saya dapat menikmati gubahan liar YN sama dengan ceritera aslinya. Mungkin saya bukan penikmat buku dengan genre non-fiksi yang rajin mengikuti perkembangannya, akan tetapi setiap membaca karya YN saya diharuskan untuk mencari referensi lain untuk membandingkan pemikirannya. Disini penggambaran seorang Prabu Kresna yang merupakan tokoh nomor satunya kisah kuru, dijadikan sebuah peringatan bahwa setiap anugerah lebih dari tuhan juga diperlukan tanggung jawab lebih. Pahit atau manis nantinya sudah merupakan kehendaknya, tinggal sang pelaku inilah yang menentukannya. Sekali lagi saya hanya pembelajar yang kembali menggali jiwa luhur negeri ini karena saat anda berada di luar negeri anda akan pahami bahwa kebudayaan kita patut dihargai lebih dari sekedar medali tanda jasa.

Friday, April 22, 2005

Sang Penjaga Lelap

Malam masih panjang saat sang penjaga pagi bergegas menghampiri sang penjaga penjaga siang dan mengajaknya menutup gerbang terang. Saatnya sang penjaga malam membuka tirai gerbang gelap dan menghamparkan bintang – bintang di langit. Sementara itu di bumi seorang pemuda masih bekerja keras untuk tujuan hidupnya, Lukaman sebut saja begitu saja namanya seorang di akhir usia dua puluhan dan yatim. Yatim, ya yatim yang biasanya sering dikatakan orang – orang di sekitarnya, sebuah julukan yang sudah bebal untuk didengarnya. Padahal bukan salahnya bila ayahnya pergi berperang ke suatu pulau dengan alasan kebangsaan dan akhirnya pulang dikafani. Dengan rasa penghormatan itulah akhirnya setiap orang di desanya selalu mengatakan Lukman adalah sang anak sang penjaga lelap yang selalu menjadi pribadi ganda sang penjaga malam. Itulah yang menjadi obsesi terpendam Lukman dari kecil hingga sebesar ini. Tiap hari dia bekerja keras mengumpulkan uang untuk bertanya kepada sang maha tahu di desanya. Dan sang maha tahu setiap hari menceritakan penggalan kisah sang penjaga lelap yang didengarnya langsung dari sang penjaga siang. Sang maha tahu bukanlah mahluk yang amat saleh atau suci tetapi dia selalu membagikan bayaran ceritanya kepada fakir miskin di desanya. Dan kini sang maha tahu akan mengisahkan bagian akhir dari kisah sang penjaga lelap. Dia meminta Lukman tidak bekerja dan datang di saat senja menjelang. Dengan wajah tuanya dan sedikit lirih sang maha tahu berkata “Lukman, sang penjaga lelap adalah wajah dungu dari dunia, dia akan selalu kuat bila hanya manusia selalu memikirkan dirinya sendiri, dia akan selalu tinggi bila hanya kehormatan diletakkan di bawah kaki, dan dia akan selalu hitam bilamana sang ajal tidak lagi ditakuti”. Dengan penuh harap lukman bertanya “Lalu tuan apakah dia mahluk yang baik atau jahat ?”. Sang maha tahu membalas “Begini saja nak, kau cari saja orang yang paling menderita di desa ini dan katakan padanya apa yang bisa kau bantu”. Setelah perkataan tadi sang maha tahu lalu terdiam dan Lukman sadar bahwa inilah akhir cerita ini. Saat dia pamit dan membuka pintu rumah sang maha tahu lalu kakek itu berucap “Anak muda, sebelum kau pulang ambilah pundi – pundi emas di dekat tungku api itu, itulah keringatmu yang akan membawamu menemui sang penjaga lelap”. Dengan takjub Lukman pun memanggul pundi – pundi itu dan bergegas pulang. Setelah itu diapun sesegera tidur dan menghapus cemasnya dengan senyum untuk misi esok pagi. Saat sang penjaga malam menyelesaikan tugasnya ia pun berbisik pada sang penjaga pagi “Teman, bilamana Lukman berjalan hari ini sediakanlah dia awan yang meneduhi dan angin yang sejuk”. Maka Lukman pun bangun amat pagi hari ini dengan memanggul pundi – pundi dia menyelusuri desanya yang tak lebih lebar bila dibandingkan kota hitam di seberang pulau. Dan berkat bantuan orang – orang di desanya dia pun mendapatkan nama tiga orang paling menderita di desanya. Maka dia pun menyandangi rumah orang pertama itu, sebuah rumah bata dengan warna kusam dan dengan pintu yang disilangi arang hitam. Dengan penuh hormat lalu ia mengetuknya, terdengar sura dari dalam mempersilakannya masuk. “Masuk sobat sudah kutunggu kau sedari tadi, sudah pula kusiapkan jawaban sebelum kau bertanya”. “Bilamana kau ingin membantu aku maka jadilah mataku saatku muda dan peliharalah pandangan itu agar tak jadi buta hanya karena kesenangan sesaat”. Lukman tak sempat mengucapkan terima kasih karena orang tadi malah membekalinya lagi sebuah pundi emas dan menyuruhnya lekas pergi ke orang berikutnya.


Bersambung………………

Saturday, April 02, 2005

Masih…


Akhirnya pilihan itu datang juga, antara kampus dan kantor, dan dengan rasa yang berat terpaksa kuliah di nomor duakan. Terlalu banyak pertanyaan di benak tetapi masihlah sedikit bersyukur karena hal ini terjadi di penghujung masa studi. Teringat juga kata seorang senior yang mengingatkan agar tetap menjaga nilai kuliah dan nyatanya sedikit lumayan. Satu hal yang sulit untuk bergantung dengan yang lain karena mereka pun kadang – kadang sibuk. Saat ke Cirebon kemarin ada sedikit wacana dari seorang bapak yang sama – sama menunggu kereta di stasiun, beliau heran karena saya dengan tergopoh – gopoh membawa tas laptop dan backpack sedangkan kereta masih 1 jam lagi. Dengan tenang dia berkata bahwa saya belum terlambat, yah sebenarnya saya sadar saya tidak terlambat tetapi kalau sudah keasyikan main ke rumah teman yah beginilah. Sambil ngos-ngosan saya mencoba cari bahan pembicaraan dan anehnya bapak itu tahu kalau saya masih kuliah. Lalu dia bercerita adalah seorang PNS yang harus jadi commuter (orang yang pulang pergi rumah kantor (jarak jauh) – Red) dan masih menyelesaikan studi S2 nya di jurusan hukum. Saya sedikit tidak percaya mengingat umurnya yang pasti di atas ayah saya dan gayanya yang pasti sudah berjabatan lumayan. Sebelum sempat bertanya dia malah berkata kalau dia dan saya adalah orang yang diberi kesempatan oleh waktu dan waktu yang tak bersahabat adalah guru terbaik. Great, satu lagi catatan hebat di batin, satu perkataan yang membuat saya merasa menjadi seorang pengeluh berat sebulan belakangan ini. Mungkin saya harus tidak bersahabat dengan waktu tetapi menjadi musuhnya adalah kesalahan besar. Pastinya ini saatnya bangkit dan tetap percaya bahwa studi ini akan selesai…………….

NB :

Mungkin PNS kadang – kadang membuat saya merasa tidak rela dipotong pajak per bulan untuk upah mereka tetapi toh belajar dari sang maha ajar kadang mengajarkan kita untuk terus belajar berpikir benar (Cirebon – Setelah Mid RPL)

Tuesday, March 22, 2005

Selamat Jalan Teman

Teman…
Yah hari ini divisi di kantor saya berduka , salah satu teman meninggal dunia jam 11.00 pagi ini. Seorang teman yang selalu memberi contoh agar jangan pernah berhenti belajar. Insan yang tabah menghadapi penyakitnya dan tidaklah pernah sekalipun terdengar keluhan keluar dari mulutnya sekalipun menahan sakit. Di usia ke 35-nya saya rasa beliau sudah matang dalam menghadapi hidup, bahkan menghadapi saya yang penuh dengan “ledakan” pun selalu dengan kedewasaan. Niatnya sore ini saya akan berangkat untuk menjenguknya, tetapi Alloh punya rencana lain. Padahal kadang – kadang sikap keras kepala saya membuatnya geleng – geleng kepala, atau malah membuatnya sedikit kesal. Saat menatap jenazahnya, saya masih ingat saat lusa lalu kami masih saling berbicara tentang kerjaanya. Mungkin kata maaf saja yang belum terlontar dari saya, atau terima kasih telah membagi kematangan pola berpikirnya. Semoga dilapangkan jalan mu teman….


إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ، اَللَّهُمَّ أُجُرْنِيْ فِيْ مُصِيْبَتِيْ وَأَخْلِفْ لِيْ خَيْرًا مِنْهَا

"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepadaNya kami akan kembali (di hari Kiamat). Ya Allah! Berilah pahala kepadaku dan gantilah untukku dengan yang lebih baik (dari musibahku)."(HR. Muslim 2/632.)

Sunday, March 06, 2005

Abu - Abu

Setiap manusia pasti mau perubahan di hidupnya. Dan pergulatan harus dijalani untuk mendapatkannya. Saya hanya punya harapan agar tetap berada di garis batas hitam putih hidup, Insya Alloh jangan sampai ke area abu – abunya. Saat kita beranjak dewasa sebenarnya kita sudah paham bahwa pada saatnya kita akan mengingkari kebenaran walau sedikit adanya. Saat kita mendengarkan pendapat orang lain pun kita sudah mengingkari kebenaran dengan tidak menghadapi kenyataan dengan sendirinya. Saya tidak mengamini sesorang yang dengan bangganya selalu menganggap dirinya benar, tetapi alangkah baiknya jikalau kita dengan serendah hati mungkin mencoba menghadapi apapun dengan sendirinya (Ahmad Dhani – Red). Area abu – abu ? lebih baik kita tidak selalu menetapkan hal ini sebagai sesuatu keadaan yang tidak jelas, bisa saja kita mengumpamakannya sebagai hal pengingat. Ingat bahwa kita tidak selalu benar, orang lain tidak selalu salah, atau bahkan kita dan orang lain memang perlu dibenahi agar selalu jadi putih. Keadaan kadang datang tidak sesuai yang kita inginkan dan wajar saja ego manusia kita akan menanggapinya kadang dengan perasaan saja. Sobat, kita hanya perlu mengkaji sejauh mana arah jalan kita sudah menuju yang putih. Itu sajalah dulu karena dari situlah kita bisa mengukur sejauh mana keberhasilan kita dalam hidup. Dalam usia ini sayapun merasa kalau saya masih jauh dari hal tersebut. Tetapi usaha akan terus digelar bukan ?? Karena dengan usaha lah yang membedakan nafas seseorang yang satu dengan yang lainnya.

Tuesday, March 01, 2005

Menginsafi Diri Sendiri

Satu topik yang populer belakangan ini tentu saja kenaikan BBM. Suka atau tidak tetap saja harganya naik, dan pastinya dampaknya di segala sektor. Tadi pagi ban saya bocor dan saya beriniat menambalnya, tetapi dikarenakan sudah robek akhirnya diputuskanlah ganti. Lalu saya berbincang dengan sang abang tambal tadi (yang biasanya di dominasi oleh orang dari sumatera utara, kali orang cirebon-red).Saya bertanya apakah ada dampak yang besar terhadap kehidupan sehari-harinya setelah BBM naik ? dan dia dengan senyum kecil sobat menjawab dengan sebuah pertanyaan yang kira-kira setelah saya terjemahkan seperti ini “Adakah gunanya merubah bila kita sendiri tak berubah ?”. Dan saya sempat terdiam dan malu, jadi apa gunanya bila suatu keadaan mau diubah bila sang pengubah tidaklah berubah. Lalu dengan rasa penasaran saya bertanya lagi kepada beliau apakah tidak khawatir dengan harga makanan ? toh hal ini yang harus dikonsumsi sehari – hari, lalu dengan santainya dia menjawab “Setengah porsi bagi saya cukup bila saya ingat keluarga di kampung”. Kontradikitif..karena sebelumnya saya sempat berbincang dengan seorang satpam di kantor yang untuk mengakali kenaikan harga harus mengurangi ongkos sekolah anaknya. Satu pelajaran hebat diberikan Alloh pukul 07.30 pagi tadi, sebuah teguran besar bagi saya. Pastinya saya tak akan membicarakan penghematan karena hal itu pastinya berbeda per masing-masing orang. Saya hanya akan menginsafi diri sendiri yang kadang tidak menempatkan hal yang sebenarnya mudah dicerna sehingga menjadi kompleks. Saya sudah memperhitungkan banyaknya pengeluaran yang perlu diatur tanpa saya memperhatikan kepentingannya. Saya dengan gampang memutuskan membeli sesuatu tanpa memikirkan untung ruginya. Jikalau standar tidak disesuaikan maka apakah kita akan tetap merasa di atas standar ?. Saya selalu berharap diri sendiri akan selau insaf,sadar, dan tidak menuntut banyak…semoga

Friday, February 04, 2005

Day 9 (NJ last ride)

Day 9 : February 4 2005 Friday



- Hari terakhir ngampus di NJ

- Sekali lagi…nyasar

- Udah ah nyerah….Indomie aja pagi ini

- Kayanya dah agak apal neh sekarang..he he

- Ke tempat makan kaya KTS…

- Menu kita adalah buffalo steak sandwich..nah loe serem kan

- Go to Atlantic City…Togel,Kode buntut, dan sejenisnya…gak nyampe lah levelnya

- Percaya gak…bisa maen catur jawa (tic-tac-toe) sama ayam broiler

- Miniatur Las Vegas aja segede gini…

- Almonesson Road Deltford….warm family warm house

- Pamit..takutnya besok dah harus ke NY…mudah – mudahan bisa ke sini lagi

- Gamsa hamnida hanguk saram….terima kasih banyak humble koreanese



Day 8 (Philadelphia State)

Day 8 : February 3 2005 Thursday





- Bangun kesiangan

- Belajar euy…..jangan ngelamun mulu J

- Bongkar mesin…..eh perangkat

- Jalan ke Hooter….ya getu deh (Mo tau lebih lanjut browse aja lah)

- Ternyata rental mobil disini oks banget…coba ada Hertz di Cileduk

- Nyetir di kanan kasus....ribet

- Ada gunanya juga SIM Indonesia

- 2 Dolar untuk tol

- Nah lho..beli bensinnya galonan…

- Ke Franklin Mills Philadelphia…..untung dah sering nyasar….

- Sorry cousin, I can’t attend your wedding…angpao aja ya Fie

- Kat…kayanya gak lagi – lagi deh skating pake jaket tipis

- Heater…..thanks to the inventor

Day 7 (Calling Card)

Day 7 : February 2 2005 Wednesday





- Telor Orek lagi…gak ada nasi uduk apa yah dimari

- Cobain ngoprek Lab dan gagal

- Assisten Labnya meriang….masuk angin kali abis ronda (Orang Itali ??)

- Sial gak apal – apal gw konfigurasinya

- Kangen ma Adek…eh dah dibeliin tuh..

- Nyokap ke DT Bandung….pantesin ditelponin dah ngacir

- Cari calling card 10 dolar

- Pulang hunting buku murah….”Enigma” I found you…Mo minjem ??

- Marvin..your fiancée is programmer…damn. She look more like model to me

- Thanks god to Jin Zeng Restaurant

- Sekali lagi sobat….jangan ucapkan Negro !!

- Eh…akhirnya ketemu muslim juga disini

Day 6(Bus Amerika)

Day 6 : February 1 2005 Monday



- Hari kedua ngampus di Brigs Road 1020

- Marvin….such a joker

- Cobain vending machine ..itu loh masukin 1 dolar dapet diet coke

- Menu kita makan siang Pizza bagi 2

- Naek bus amerika….kuerenn..busway ?? No comment aja lah

- Sampe juga ke Deltford

- Mr Kim….ada untungnya jadi orang Asia..great to know you

- Mrs Kim…your “ramen” is number uno

- Kat….thanks for lend me your Lexia…bingung pake otomatis

- Dah kena Demam” Eagle” gw (NFL superbowl game)

- New England Patriot vPhiladelphia Eagles.........ikut yang banyak aja lah

Tuesday, February 01, 2005

Day 5 (Semua made in china)

Day 5 February 1 2005 Tuesday



- Kesiangan..dah berasa di kos-an heheh

- Si Rico kepeleset (Cibaduyut VS Salju jersey)

- Kenapa langit bisa sebiru ini

- Marvin Garcia (por va for he is hondurasian)

- Tembus juga Firewall Kantor.....BL dilawan (heheheh..padahal bykan Binus yg usaha)

- Makan Pizza (Porsi gw sekeluarga nehh)

- Pulang ke Compcity,Best Buy,comp usa

- Sekali lagi beku nungguin taksi

- Chinese Food........delicious





Day 4 (Marvin Garcia ??)

Date : 31 Januari 2005



- Jetlag jadi susah tidur

- Mandi pagi bzz bzz

- Sarapan di bawah

- Dijemput shuttle bus

- Ke Comverse Training Centre

- Meet Mr.Marvin Garcia (Dosen yg bekas NAVY SEAL)

- Belajar coiii (Unix memang memusingkan)

- Makan Cheese steak (ini sandwich apa ikan hiu)

- Pulang sore

- Mampir ke 7 Eleven

- Disangka orang taiwan gw (penjaganya org india)

- Ke Chinese Food

- Finally, Nasiiiiiiii

Sunday, January 30, 2005

Day 3 (Membeku)

Date : 31 Januari



- Bangun Pagi

- Lapor ma yg punya badan

- Ngetes Cobain mandi pagi (pantesan bule jarang mandi)

- Makan ke restoran di bawah

- Telur orek ma daging gak jelas (yg halal aja deh)

- Balik ke atas ( siap - siap jalan)

- Ke Mall Cherry Hill cari jaket ma sarung tangan

- Beli calling card terus nelpon nyokap

- Kok Laperr yahh

- Makan japanese yg dipaksain jadi makanan bule

- Manggil taksi

- Nungguin taksi ampe beku hampir 2 jam

- Balik ke hotel

- Ditelpon sepupu gw di seattle (Sekar....Tks banget yah..ntar gw bawa ampe rumah loe deh)

- Tidur

- Chatting ma semua teman









Day 2 (Penerbangan Terpanjang)

Date:January 29,2005



- Berangkat jam 02.00 ke Changi naik shuttle bus

- Naik pesawat ke Narita

- Sampai Narita Jepang jam 12.00

- Bentaran doang terus langsung sambung naek ke Detroit

- Pesawat sampe Detroit jam 1 siang

- Diperiksa dan diinterogasi

- Ketinggalan pesawat , jadi naik yang jam 15:30

- Eh, delay lagi 1 jam-an

- Sampai juga deh di Newark Airport

- Naek Shuttle Bus ke Radisson Hotel

- Jam 06 sore baru sampe hotel

Day 1 (Belajar Di Negeri Orang)

Date : January 28,2005



- Berangkat Jam 05.00 dari rumah , dengan mobil Arga bareng keluarga.

- Sampe jam 06.00, masuk fiskal dan imigrasi jam 07.00

- Berangkat ke Singapura jam 09.30

- Sampai di sana jam 11.00

- Nginep di Paramount Hotel di Tanjung Katong

- Santai – santai 2 jam-an

- Cabut lihat perangkat elektronik ke simlin square

- Jalan ke Orchad road, masuk ke Lucy Plaza

- Nyebrang lewat underpass ke Ngee Ann City

- Pulang jam 08:00

- Nunggu morning call jam 02.00

- Bangun jam 02.00

- Berangkat jam 06.10 ke Narita Jepang

Sunday, January 23, 2005

Sudah Pantaskah ?

Manusia punya bermacam keinginan, target, tujuan yang hendak diraih. Dan dalam perjalanan menuju hal tersebut pasti ada rintangan dan hambatan. Disadari bahwa saat kita ingin meraih sesuatu berarti kita akan mengorbankan sebagian keinginan kita yang lain. Suka atau tidak suka itulah kenyataanya, mungkin ada sebagian insan yang mampu menyeimbangkannya akan tetapi sebenarnya tetap saja timpang. Pasti sobat semua selalu ingat satu kalimat yang selalu diucapkan entah oleh pengawas, guru, atau dosen saat ujian : ”Kerjakan dahulu soal yang lebih mudah”..ingat bukan ?? Sejujurnya kalimat ini sangat bisa diaplikasikan di kehidupan sehari – hari. Target..wah kalimat ini pasti akan identik dengan sesuatu yang besar dan harus dengan sekian proses untuk mendapatkannya, maka lakukan dengan yang mudah inilah yang harus kita pelajari bukan dengan cara memperendah target tersebut tetapi dengan cara memulai dengan hal – hal yang kecil dan mudah ( Prinsip 3M – AaGym). Dan karena saya sebagai seorang muda yang labil dan mudah berubah, maka saya lebih memilih menghilangkan hal – hal yang sekiranya dapat menyulitkan jalan saya meraih target saya tersebut. Saya harus berbesar hati mengurangi hal – hal yang kurang penting, menyita waktu atau malah menambah beban pikiran. Hal – hal yang ingin diraih akan dirasa lebih mudah apabila tidak ada beban di pundak kita yang terlampau berat. Semua orang punya skala prioritas, dan karena skala prioritas yang berbeda itulah maka orang lain mempunyai penilaian yang berbeda terhadap tindakan kita. Satu hal yang pasti sobat, yang paling mengerti jalan pikiran kita tuh hanya kita sendiri tak ada satupun yang mampu memahaminya kecuali Alloh. Egois...ini adalah kata yang akan sangat sering terlontar dari orang lain saat kita memprioritaskan sesuatu, tetapi ingatlah mungkin saja mereka sangat peduli dengan kita sehingga melontarkan kata tersebut, saya atau anda sobat mungkin sudah saatnya lebih belajar ’husnuzan’. Eh, semua ini tuh cuma sesuatu yang terbesit di benak saya malam ini, dan prioritas yang berbeda adalah lumrah. Mungkin semua ini hanya sekedar kebodohan analisa insan tetapi yah karena itulah saya menganggapnya sebagai pembelajaran pemikiran saya.

Sahabat, Adakah prioritasnya ?

Sahabat, Adakah prioritasnya ?



Pertanyaan sejenak saja muncul saat seorang teman sekolah menengah menelpon saya belum lama ini. Kami berenam (termasuk teman yang menelpon saya-red) memang berteman semenjak masuk sekolah menengah, selain dikarenakan rumah yang tidak begitu jauh satu sama lain mungkin Alloh memang menakdirkannya seperti ini. Kalau dari segi chemistry atau istilahnya sekarang ”nyambung” sepertinya sih jauh sekali. Sifat kami satu sama lain sangat bertolak belakang, lempar argumen dan selalu sok tau..ya begitulah dengan sok idealisnya kami menghadapi hidup saat sekolah. Tetapi saat lulus dan saat menanti ”panggilan” adalah saat kami saling bergantung, saling lebih menguatkan, dan hal ini makin terlihat jelas saat dua dari dua personel ini ”diterima”, mereka tetap megingatkan yang lain kalau jalan masih panjang, dan buktinya benar tidak lama setelah itu saya dan seorang teman lain pun mulai belajar mengisi hidup dengan keringat kami. Saat dua orang teman kami memutuskan kuliah pun kami tetap mendukung mereka, karena saya selalu ingat bagaimana kami mencoba menghindari beban moral dengan menghabiskan setiap hari dengan kegiatan spontan dari pagi hingga menjelang maghrib. Tetapi sekarang, Masya Alloh sulit sekali bagi kami untuk berkumpul. Jikalau bisa pun tidak lengkap pasti ada saja dari kami yang tidak bisa datang. Saya tetap berharap jikalau ada kesusahan satu sama lain masih bisa saling membantu, karena informasi tentang satu sama lain pun sulit didapat. Hei, kok saya jadi tidak sadar kalau saya sendiri pun kadang – kadang melupakan pertemanan ini. Pekerjaan, studi, dan kesibukan tetek bengek lainnya selalu jadi alasan jitu. Dan saat saya merindukan kenangan bersama mereka, dan mencoba untuk kumpul bersama, kembali lagi hal – hal diatas tadi jadi alasan mereka. Yah, semoga saja kebersaman dalam hati kami tidak pernah pudar, karena setahu saya saat terakhir berlebaran ke rumah salah satu personel ini dia mengucap tentang hal yang sama. Yah itulah sobat tentang pertemanan saya, jikalau teman masa lalu anda telah memberi warna dalam perjalanan hidup anda, yakinlah bahwa dia layak ditulis dalam halaman depan autobiografi anda. Saya pun mencoba meminta.....



Allahumma Innii A’uudzubika minal ‘Ajzi walkasal wal-Jubni wal-haromi walbukhli. Wa A’uudzubika min ‘Adzaabil-qabri wa min fitnatil-mahyaa wal-mamaat


(Ya Allah, aku berlindung pada-Mu, dari kelemahan, kemalasan, sifat pengecut, kerentaan dan kekikiran dan aku berlindung pada-Mu dari siksa kubur dan dari fitnah ketika hidup dan mati)(HR. Bukhari 7/59 dan Muslim 4/2079)

Friday, January 14, 2005

Yang Terdekat Untuk Dimulai

Malam Semua,



Soalnya pas menulis ini saya sedang masuk malam, habis rehat sebentar dan nonton DVD nya “Incredibles”. Asik juga film ini, menceritakan soal seorang “superhero” yang pensiun dan menyerah dengan keadaan dikarenakan hujatan orang banyak akibat kerusakan yang secara tidak sengaja dilakukannya saat membantu orang lain. Cerita berlanjut saat si superhero berkeluarga dan punya istri yang kebetulan superhero juga dirancang gak dirancang pastilah anak – anak mereka pun berkemampuan super pula. Moral ceritanya tuh sih sederhana aja, semua manusia tuh pasti punya secondary life, saya , anda , dan yang lainnya pastinya punya sesuatu yang harus dikorbankan untuk mensukseskan hal yang lain. Jikalau ada yang berhasil mengimbangi satu hal dan yang lainnya, jikalau diberikan penilaian secara persentase atau grafik yakinlah pasti ada perbedaannya. Jikalau seseorang mengorbankan sesuatu untuk sesuatu yang lain dan hal yang membuatnya rela berkorban itu dapat memberikannya sebuah penghargaan dan nilai lebih mungkin hal ini wajar. Tetapi biasanya hal yang akan diraihnya itu terjadinya dalam waktu lama atau dalam proses yang bertahap. Orang lain hanya dapat menilai sesuatu dari satu sisi wajah, semua yang tahu pastinya hanya orang yang menjalaninya. Keluarga adalah hal terpenting bagi saya, dasar dari semua tujuan hidup saya adalah ini. Inspirasi saya untuk memulai , menilai, memilih dan menilai sesuatu adalah keluarga. Kerja, kuliah, ngajar part time, adalah rutinitas hidup, tetapi saat semua itu usai dilakukan kehampaan jiwa dengan mudah dihapuskan saat kumpul bareng di rumah, diskusiin topik terbaru di TV dengan sifat gak ada yang mau kalah (walaupun narasumbernya gak ada yang jelas – Red), akhirnya nilai dialogis adalah sebuah cara mudah untuk mendeteksi nilai kedewasaaan sebuah keluarga. Saya dan anda Sobat pastinya punya keluarga, mari kita nilai sejauh mana keluangan waktu yang diberikan Alloh ini difungsikan sebagian besar untuk itu.



“Satu dinar yang engkau belanjakan di jalan Allah; satu dinar yang engkau belanjakan untuk memerdekakan budak sahaya; juga satu dinar yang engkau belanjakan untuk fakir miskin serta satu dinar yang engkau belanjakan untuk keluargamu, maka yang terbesar pahalanya adalah yang engkau belanjakan untuk keluargamu.”

Monday, January 10, 2005

Masihkah Saya Baladewa ?

Trully,



Sebenarnya saya adalah seorang baladewa (penggemar Dewa-Red) minded. Saya punya koleksi kasetnya dari album pertama mereka. Banyak pihak yang tidak suka dengan leader Dewa(..sekarang) Dhani Ahmad Manaf, lalu melakukan justifikasi umum dengan membenci grup musik Dewa. Sebenarnya saya lebih suka menelaah lirik dari lagu - lagu mereka yang saya yakin dicomot dari referensi sana - sini oleh Dhani. Yang jelas benar dia tuh senang dengan gaya puitis tematisnya Gibran..(Dilematis..karena album Cintailah Cinta dihujat karena ini), atau seorang filsuf Islam yang mengumbar ide katauhidan dengan indahnya Maulana Jalaludin Ar-Rumi. Eh, ya udah gak ada habisnya sih kalo cuma menghujat dan menyanjung, saya tuh lagi suka sama lagu Dewa dengan judul "Satu" yang begini liriknya..........




AKU INI…ADALAH DIRIMU
CINTA INI…ADALAH CINTAMU
AKU INI…ADALAH DIRIMU
JIWA INI…ADALAH JIWAMU

RINDU INI ADALAH RINDUMU
DARAH INI ADALAH DARAHMU


REFF :
TAK…ADA YANG LAIN..SELAIN DIRIMUYANG SELALU KU PUJA…
OUO…KU…SEBUT NAMAMU
DISETIAP HEMBUSAN NAFASKU
KUSEBUT NAMAMU…KUSEBUT NAMAMU...

DENGAN TANGANMU…AKU MENYENTUH
DENGAN KAKIMU…AKU BERJALAN
DENGAN MATAMU…KU MEMANDANG
DENGAN TELINGAMU…KU MENDENGAR
DENGAN LIDAHMU…AKU BICARA
DENGAN HATIMU…AKU MERASA

REFF…REFF…REFF…REFF
Semua bisa mengartikan lagu ini secara bebas tetapi saya sendiri lebih mengartikan atas kecintaan terhadap tuhan. Ketauhidan sang maha esa yang selalu "Satu", dia yang ada di setiap organ tubuh kita hanya kita saja yang tak pernah menyadarinya. Semua yang kita lakukan, ucapkan, dengarkan adalah karunia dan kehendaknya, jikalau Alloh memberi kemampuan untuk menghembuskan nafas, adalah wajar jika kita membalas nikmatnya itu dengan membawa hembusan nafas itu selalu tetap dengan irama cinta Alloh. Mungkinkah saya lebih mencintai seorang atau sesama manusia melebihi cinta saya kepadamu...Ya Alloh..Ajari saya mencintaimu...Ajari batin saya selalu merindukanmu.Bismillah...

Friday, January 07, 2005

Anak – anak itu adalah ………..

Semalam saya menyaksikan tayangan mengenai anak – anak korban bencana di Aceh. Saya melihat seorang anak dengan tubuh penuh luka bercerita dalam bahasa Aceh mengenai dirinya yang hanyut terbawa gelombang tsunami, tertindih balok kayu, dan akhirnya hanya tahu bahwa yang tersisa dari keluarganya hanya seorang kakak perempuannya. Miris sekali melihatnya, melihat mereka sudah tak mampu lagi meneteskan airmata, tetapi ada satu petikan wawancara yang membuat saya harus sangat bersyukur atas keadaan saya. Anak tersebut ditanya apakah perasaannya sedih atas musibah yang terjadi dan dia menjawab ”Saya hanya kehilangan dua orang keluarga saya, tetapi pengungsi lain kehilangan 10 atau lebih keluarganya”. Subhanalloh...pencerahan hati seperti ini tidak dapat didapatkan melalui pendidikan formal atau pendidikan agama di madrasah sekalipun, tetapi sebuah peristiwa yang Alloh takdirkan terjadi menempa batin anak tersebut. Akankah kita juga perlu diberi Alloh peristiwa seperti itu hanya sekedar untuk mendapat pencerahan batin, sobat mungkin terlalu bodoh bagi saya berkata demikian karena saya pun hanya bisa menelaah dan sedang mencoba menjalani. Setelah cari – cari, browsang browsing kemudian saya dapatkan ayat ini.



Firman Allah Taala : ( 90/4 )



Artinya: Sesungguhnya kami telah jadikan manusia sentiasa dalam keadaan kesusahan dan kesulitan.



Ayat ini jelas menerangkan hakikat kehidupan manusia. Siapa yang mampu menyelesaikan satu masalahnya maka dia telah menangani salah satu masalah – masalahnya di dunia ini. Sesungguhnya manusia senantiasa menghadapi masalah sepanjang hayatnya bahkan saat rohnya dicabut dari jasad, masalah tetap bertandang. Jikalau anak – anak tersebut mencoba membenahi kegundahan jiwanya, menghilangkan rasa sedih, meyakini bahwa semua adalah ketetapan Alloh. Masihkah kita yang bernasib lebih beruntung mengamini kelabilan hati, memenangkan keinginan diri, bahkan seakan – akan menyalahkan Alloh atas situasi yang dialami...Masya Alloh. Maka Ya Alloh..kuatkan kami menghadapi diri kami sendiri, mempelajari diri kami ini, dan membenahinya.



Tuesday, January 04, 2005

Waktu Tidur Sebagian Kami

Salah seorang teman saya pernah mengirimkan sebuah artikel tentang bahaya kurangnya waktu tidur, bahaya utama ini adalah penyakit hepatitis atau kuning. Saya kemudian lebih melihat ke diri saya mengenai kualitas tidur saya, saya mungkin tidak memenuhi syarat tidur manusia normal yaitu minimal 7 – 8 jam semalam. Kemudian saya mencoba mencari sumber bacaan yang insya Alloh membantu saya memeprbaiki pola ini melalui telaah ilmiah islam. Dalam sebuah hadis disebutkan tentang kisah Abu Darda' yang tidak mau tidur malam karena ingin melakukan ibadah. Salman, sahabatnya, telah menegurnya dengan berkata:



Tuhanmu ada hak kepadamu, badanmu ada hak kepadamu dan isterimu ada hak ke padamu. Berikan kepada semua ini haknya." Ketika Nabi mendengar perkataan Salman, Baginda berkata: "Benarlah Salman." (Bukhari)



Waduh..saya langsung tersentak waktu membaca berulang hadis ini, Alloh neh...sang empunya jiwa kita saja tuh dah tahu seberapa besar porsi kita harus istirahat sedangkan kita sendiri mahluk hina ini kadang lewat atau kurang dari porsi tadi. Maka saya mengkaji diri saya, waktu yang saya tidak gunakan semestinya untuk tidur hanyalah untuk sebuah kegiatan keduniawian sedangkan seorang sahabat Rasulullah Muhammad SAW yang melakukan ibadah malam saja ditegur, apakah pantas untuk saya mengelak dari tuduhan bahwa saya salah ?. Memperbaiki diri adalah sesuatu yang mudah diucapkan tetapi agak sulit diimplementasikan. Alloh pastinya tahu kepentingan tiap mahluknya, keinginan, cita-cita, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapainya. Tetapi hal ini (tidur tidak sesuai porsi –Red) mungkin hanya dapat kita lakukan waktu usia muda saja, sedangkan efek sampingnya sendiri akan timbul saat usia kita hampir mencapai 40 tahun. Maka mungkin kita harus sedikit menyiasati keadaan ini, saya selalu memanfaatkan sedikit waktu yang tersisa , dalam mobil menuju kantor, waktu menunggu database upload, atau saat mereset server untuk memejamkan mata istirahat. Walaupun kualitasnya tidak seperti tidur malam hari kenyataanya hal ini membantu saya lebih fit untuk aktifitas selanjutnya. Kemudian terbesit keingininan di benak saya untuk memanfaatkan kedaan malam hari saya untuk lebih beribadah kepada Alloh, walaupun mungkin waktunya sedikit tetapi insya Alloh dengan kontinuitas yang terjaga pelatihan jiwa saya menuju Ash-Shiroot lebih terjaga. Eh, kok uraian ini jadi personal banget yah..ya udahlah setidaknya saya mencoba sharing sobat..dengan harapan semoga anda dan saya menjadi insan yang lebih baik.

Fenomena Kondektur Wanita Metromini S-69

Sebulan belakangan atau mungkin awal bulan puasa lalu saya sering mengamati sebuah fenomena baru, yaitu banyaknya Metromini S-69 (Jurusan Cileduk – Blok M –Red) berkondektur (Navigator – Catatan Si Boy-Red) kan wanita. Mungkin bukan pertama kalinya di Jakarta ini, ya di Jakarta karena setahu saya domisili dan teritorial Metromini ya cuma di Jakarta, akan tetapi hal ini sedikit mengusik saya untuk sedikit menelaah fenomena ini sebagai ilmu Alloh. Mungkin selama ini ada anggapan di luar sana di negeri antah berantah bahwa kedudukan wanita di Indonesia umumnya atau kaum muslim khususnya sangat menyedihkan, kali ini saya hanya akan mempersempit pola pikir saya ke persoalan ini. Pendapat saya mengingat fenomena ini terjadi menjelang lebaran mungkin saja para kondektur wanita tersebut adalah istri dari sopir Metromini S-69..kenapa ?? Tentu saja hal ini dapat dimaklumi karena daripada uang hasil ”tarikan” selama beberapa rit itu lari ke orang lain lebih baik lari ke tangan istri sendiri toh juga dia jugalah yang akan mengatur pengeluaran keluarga. Tetapi, saya coba mengkajinya dari sudut pandang seperti begini, selama ini telah terpola di masyarakat banyak bahwa laki – laki (berarti termasuk saya-Red) adalah pelindung wanita, main unit pencari nafkah, sosok kuat yang hanya butuh wanita di rumah melayani dan mengatur rumah tangga. Setelah iseng – iseng saya telusuri eng ing eng....ternyata tahu nggak sobat Rasullulah Muhammad SAW waktu pertama kali dapat delivery wahyu Alloh dia tuh mengigil kedinginan dan yang melindungi dia dari hawa dingin, kegelisahan, dan kebingungan tuh tidak lain seorang wanita dalam hal ini Khadijah isterinya. Atau mau tahu yang lebih ekstrim lagi ternyata orang pertama kali mati syahid tuh seorang wanita bernama Sumayyah. Wess, kok saya jadi berlari dari tema pokoknya yah..jadi saya sangat menghargai peranan ibu, mbak atau jeng kondektur tadi, bayangkan bagaimana sangat efisien ibu tadi membagi waktu dan hatinya, maaf kali ini saya terpaksa bertanya kepada salah satu kondektur wanita tadi sebagai narasumber. Beliau berangkat dari rumah jam 05.30..Masya Alloh kalau saya belum mandi tuh dan masih bengong – bengong abis sholat subuh, meninggalkan uang 3000 rupiah untuk kedua anaknya sarapan , dia baru kembali jam 17.00 setelah dapat beberapa rit tarikan, eh yang jadi pertanyaan selanjutnya saya kepadanya adalah bagaimana mengenai makan siang kedua anaknya, dia menjawab ”oh,tenang aja Dik saya selalu menyuruh mereka makan siang di salah satu warteg deket rumah sebelum berangkat sekolah siang”, Amazing..itu pernyataan yang ada di benak saya ibu ini tuh punya planning bagus tanpa ada yang dikorbankan demi kepentingan keluarganya. Jadi sobat apakah ada kelemahan di dalam gender ? Laki – laki lebih dari wanita...mboten enten tuh..yang bisa nilai tuh cuma Alloh.



"Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman), 'Sesungguhnya Aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal diantara kamu, baik laki-laki maupun perempuan...'" (Ali Imran: 195)



Bekerja, menyiasai dan menjalani hidup adalah amal yang kita semua tunggu balasannya dari Alloh. Jangan pernah memandang rendah sesuatu karena mungkin saat itu kita sedang dipandang rendah Alloh..Naudzubillah.

Monday, January 03, 2005

Tahun Baru.............Insya Alloh Jiwa Baru !!!

Alloh selalu punya rencana.........



Rencana....Tsunami ??? Logika yang pertama kali saya ambil adalah masya Alloh azabkah ini , peringatan , tanda kiamat, dan segudang pikiran yang naudzubillah negatif. Tapi sobat, waktu saya coba merenungi dan berfikir.. Ya Robb pantaskah saya suuzan kepadamu...mengingkari keinginanmu yang bersifat Iradat, yang mengenggam rahasia dan selalu dalam batasan " Tenang aja jek, gak mungkin kamu diberi ujian yang kamu gak mampu pikul". Masya Alloh sebagai hamba hina pun tiap tahun kita merayakan tahun baru masehi dengan gegap gempita , kemewahan, dan Alhamdulilah tahun ini Alloh menyadarkan kita tanpa perlu mengeluarkan undang - undang yang bikin 2 kubu di DPR ribut (eits...kok jadi politik) , atau larangan three in one nya Pak Sutiyoso..boleh dong nyindir. Damai sekali tahun baru kali ini, bayangkan setiap teman yang menelepon saya dan mengucapkan selamat selalu bilang kalau mereka hanya akan merayakan tahun baru di rumah atas dasar kemanusiaan dan solidaritas buat masyarakat Aceh. Tidak ada yang salah dengan perayaan toh manusia diberi hati yang merupakan sebuah kemewahan dari Alloh, tapi sobat harusnya terbesit sebuah pernyataan di hati itu jikalau saja sang penciptanya memintanya , merebutnya, mencabutnya siapkah kita merelakannya. Resolusi tahun baru..hei apa yang mau diresolusiin sobat sudahkah selesai apa yang di resolusiin tahun lalu ? sudahkah sempurna keinginan dan target kita itu ? Mungkin kalau saya ditanya apa resolusi tahun baru ini saya akan mengucap "Insya Alloh memperbaiki diri, belajar dan mencari Ash - Shiroot (Jalan)". Ya Alloh , bimbinglah kami ke jalanmu, beri jiwa kami kemampuan memperbaiki diri...Amin.